PT Coca-Cola Amatil Indonesia segera mengoperasikan pusat distribusi
atau mega-distribution center ke-4 dan lini produksi ke-6 di Surabaya.
Langkah ini sebagai upaya perusahaan mengembangkan bisnisnya di
Indonesia.
Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia Kadir
Gunduz mengatakan, guna mewujudkan dua fasilitas tersebut, perseroan
membelanjakan investasi US$ 63 juta atau setara Rp 835,7 miliar (kurs Rp
13.266/US$ 1=).
"Diharapkan, pusat distribusi itu mulai
beroperasi pada kuartal keempat tahun ini," ujarnya dalam keterangan
tertulis di Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Kadir mengakui, saat ini
pangsa pasar Indonesia merupakan kontributor terbesar kedua bagi
Coca-Cola Amatil Group. Oleh sebab itu, diyakini masih ada banyak
peluang produksi serta pemasaran yang dapat dimaksimalkan.
Di
Indonesia, The Coca-Cola Company telah menegaskan tambahan investasi
senilai US$ 500 juta untuk mendukung akselerasi perluasan sistem
produksi, penyimpanan (warehousing) dan infrastruktur untuk
pengadaan minuman dingin. Sementara itu, Coca-Cola Amatil Indonesia
telah berinvestasi total lebih dari US$ 1,5 miliar di Indonesia.
Dengan pertumbuhan bisnis industri minuman ini, kata Saleh, akan
mendorong realisasi penanaman modal dan menciptakan lapangan kerja
langsung maupun tidak langsung.
"Industri minuman turut menggerakkan ekonomi dari produksi, penanaman modal, penyerapan lapangan kerja," kata dia.
Menurut Saleh, pola ekspansi perusahaan minuman juga menggerakkan
ekonomi di daerah karena pelaku usaha berusaha memperkuat pemasaran
dengan mendekatkan produksi dan distribusi ke konsumen. Berdirinya
pabrik dan pusat distribusi termasuk pergudangan menjadi buktinya.
"Hal ini merupakan strategi perusahaan menjamin kontinuitas pasokan dan
menjaga loyalitas konsumen mengingat banyaknya merek produk sejenis dan
persaingan yang sengit," tandasnya.(Dny/Nrm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar