Senin, 10 Oktober 2016

Begini Jadinya Bila iPhone 6 Direbus dengan Coca-Cola

Anda pasti tahu bahwa iPhone 6 bukanlah smartphone berharga murah. Tapi menariknya, banyak video yang menayangkan 'penyiksaan' iPhone 6 - mulai dari dibanting, dibakar, dibor, disetrika hingga dilindas tank.

Kali ini TechRax, sebuah saluran video di YouTube yang kerap menguji ketahanan smartphone, merebus iPhone 6 `hidup-hidup` dengan Coca-Cola. Lalu, apa yang terjadi setelah itu?

Di akhir tayangan video berdurasi 5 menit 17 detik itu terlihat cukup ironis karena hasilnya sama sekali tidak mengejutkan, di mana iPhone 6 tersebut akhirnya mati total dan tidak bisa menyala kembali.
Namun menariknya, casing iPhone 6 itu masih terlihat utuh, meskipun banyak kerak hitam yang menempel erat di bodinya. Bukan itu saja, saat terpapar hawa panas yang berlebihan, iPhone 6 tidak meledak.

Obsesi, Wanita Ubah Dekorasi Rumah dengan Pernak-Pernik Coca Cola

Apa yang dipikirkan ketika mendengar kata `obsesi`? Pikiran yang cenderung ke arah negatif biasanya sudah menguasai pikiran. Namun, ketahuilah bahwa obsesi bisa juga dialihkan ke hal-hal yang lebih positif. Salah satunya, wanita asal Irlandia satu ini. Ia mendekorasi seluruh bagian rumah dengan produk kesukaannya tersebut. Lilian begitu terobsesi dengan merek minuman bersoda yang mengenakan bungkus kaleng berwarna merah dan putih sebagai identitas mereka. Sudah 30 tahun berlangsung sejak pertama kali ia jatuh hati pada produk tersebut.
"Aku sudah mengumpulkan botol Coca Cola dari negara yang berbeda-beda selama 28 tahun. Beberapa saya kumpulkan sendiri, beberapa saya meminta pada teman dan keluarga," ucap Lilian.
Memang obsesi ini dimulai saat Lilian menyadari bahwa ia sedang meminum minuman bersoda saat melintasi dua negara, Jerman ke Austria. Dari pengalaman yang berharga tersebut ia memutuskan untuk mengoleksi kaleng hingga segala pernak-pernik yang memiliki unsur Coca Cola.
Dapur dan ruang makan, kamar mandi, hingga kamar sang buah hati tidak luput dihiasi dengan label Coca Cola. Demikian obsesi Lilian seperti yang dilansir dari laman OddityCentral, Minggu (8/3/2015). (Auf/Liz)


Cerita Menarik di Balik Botol Kaca Coca-Cola

Coca-Cola, minuman itu begitu populer hingga dianggap menjadi bagian dari gaya hidup. Tak heran jika perusahaan pembuatnya, The Coca-Cola Company, berkembang pesat dan hampir tidak ada yang bisa menyaingi.

Sejarah mencatat pada 12 Maret 1894 sebagai momentum penjualan perdana Coca-Cola dalam kemasan botol kaca. Sebelumnya, minuman itu dijual per gelas. Dilansir dari I Love India, minuman berkarbonasi yang dikenal sebagai Coke itu diperkenalkan pertama kali pada 8 Mei 1886 di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat oleh Dokter John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi. Saat itu, dijual pertama kali menggunakan dispenser di Farmasi Jacob.
Namun harga penjualannya lebih rendah dari biaya pembuatannya US$ 20. Sehingga pembuatnya mengalami kerugian.

Awalnya, minuman yang dijual dengan harga 5 sen per gelas itu dipasarkan sebagai obat penyembuh penyakit seperti kecanduan morfin, dispepsia, neurasthenia, sakit kepala, dan impotensi.
Sahabat sekaligus akuntannya, Frank M. Robinson, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf 'C' akan tampak menonjol untuk periklanan. Ia pula yang menciptakan logo dengan tulisan yang khas.
Pada tahun 1888, ada tiga versi Coca-Cola di pasaran yang dijual oleh tiga perusahaan terpisah. Asa Griggs Candler kemudian membeli formula minuman itu dari Pemberton seharga US$ 2300 dan menggabungkan ketiga produsen minuman bersoda itu dengan nama Coca-Cola Company.
Di tahun yang sama, Pemberton menjual hak formula minuman soda berwarna gelap itu kepada empat pengusaha lainnya -- JC Mayfield, AO Murphey, C.O. Mullahy dan E.H. Bloodworth.
Candler yang memimpin Coca-Cola Company, kemudian menyempurnakan kembali perusahaan tersebut pada tahun 1892. Setelah membeli hak eksklusif formula minuman soda itu dari John Pemberton, Margaret Dozier dan Woolfolk Walker.
Dua tahun kemudian pada tanggal 12 Maret 1894, barulah Coca-Cola untuk pertama kalinya dijual dalam botol. Bersama dengan poster promosi pertamanya di Cartersville, Georgia. Sementara pada tanggal 29 Mei muncul iklandi Atlanta Journal.
Upaya Asa Griggs Candler, yang memasarkan Coca-Cola dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo minuman bersoda itu, tak sia-sia. Berkat gaya periklanan yang inovatif -- seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, kalender dan jam, makin banyak orang mengenal Coca-Cola

Ekspansi Pabrik di Bekasi, Coca-Cola Janji Terus Investasi

Amatil (CCA) dan The Coca-Cola Company (TCCC) meresmikan dua lini produksi baru yang berlokasi di pabrik Coca-Cola Amatil Indonesia di Cikedokan, Bekasi, Jawa Barat.

Chairman dan CEO TCCC Muhtar Kent mengatakan, hal ini menandai langkah awal investasi yang akan dilakukan di Indonesia yaitu terkait investasi senilai US$ 500 juta untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya di pasar Indonesia dalam 3-4 tahun ke depan.

"Kami melihat Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan dan merupakan salah satu motor pertumbuhan untuk meraih visi jangka panjang kami," ujarnya di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/3/2015).

Dia mengungkapkan, investasi baru ini juga akan menambah total nilai investasi yang telah mencapai US$ 1,2 miliar yang dilakukan The Coca-Cola System di Indonesia selama 25 tahun terakhir.

"Investasi senilai US$ 500 juta ini menegaskan kembali keyakinan kami pada Indonesia dan akan membantu menangkap peluang untuk terus berkembang di Indonesia," lanjut dia.

Muhtar menjelaskan, penambahan dana investasi ini juga untuk mendukung akselerasi perluasan sistem produksi, penyimpanan, infrastruktur pengadaan minuman dingan dan menciptakan efek pada penyerapan tenaga kerja lokal baik secara langsung maupun tidak langsung dari perkiraan 60 ribu hingga 135 ribu dalam 3-4 tahun mendatang.

Sementara itu, Group Chairman CCA Davis Gonski menyatakan, dua lini produksi ini merupakan komitmen Coca-Cola untuk mengenjot peningkatan pelanggan dan konsumennya di Indonesia, termasuk memperkuat kerjasama dengan mitra usahanya.

"Kami berkomitmen terus menerus membangun kerjasama dengan para mitra, pelanggan dan konsumen kami di Indonesia," katanya.

Dalam tiga tahun terakhir, Coca Cola Amatil Indonesia telah meresmikan 18 lini produksi baru, menempatkan 150 ribu lemari pendingin dan membangun tiga pusat distribusi raksasa untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lokal dengan total nilai investasi lebih dari US$ 300 juta. (Dny/Ndw)

Cara Unik Coca Cola Berbagai Kegembiraan di HUT RI ke-70

Coca Cola punya cara unik dan inspiratif dalam rangka perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, sekaligus membangun pertemenan baru dan berbagi kegembiraan kepada masyarakat. Melalui aktivasi Share A Coke, kemasan Coca Cola akan dihiasi 70 nama populer yang ada di masyarakkat Indonesia.
"Melalui kekuatan sebuah nama, kita dapat terinpirasi untuk mengingat kembali orang-orang terdekat yang mungkin sudah lama terlupakan atau bahkan membuka pertemanan baru," kata Andrew Hallatu, Communication Manager Coca Cola Indonesia di Mall Taman Anggrek, Jakarta Rabu (12/8).
70 Nama-nama populer seperti Ari, Ayu, Tika, Aulia, Pratiwi, Utama, Anggi, dan masih banyak lagi akan muncul pada kemasan botol PET 250 ML dan 425 ML.
"Selain akan terus menghadirkan nama-nama baru hingga akhir tahun ini, aktivasi "Share A Coke" juga akan diikuti berbagai program seru, mulai dari aktivasi konsumen di store hingga digital lewat social media," jelas Suryanto Gunawan, Marketing Manager Coca-Cola Indonesia.
Tak hanya nama-nama populer, Coca Cola juga menghiasai botol kemasan 1L dan 1,5L dengan kombinasi kata-kata ataau group. Misalnya; Anak Bola, Bikers atau Nobar, sedangkan untuk kemasan kalem dihiasi kata-kata manis dan percakapan sehari-hari.
"Intinya, semua ini memberikan kesempatan yang unik dan menyenangkan," tambah Suryanto.
Salah satu artis dan penyanyi Indonesia, Ayushita sangat antusias dengan kehadiran program Share A Coke.
"Saya tidak sabar untuk mencari nama-nama lainnya dari orang-orang terdekat saya untuk saling berbagi kegembiraan ini," ujar Ayu.
Melalui website dan social media Coca Cola, Anda juga bisa mengusulkan nama-nama lain untuk kemasan Coca Cola. Siap berbagi kegembiraan di momen Kemerdekaan? Kunjungi saja #ShareACokeID.


Rilis Emoji Coca-Cola, Twitter Raup Keuntungan

Sudah sejak beberapa bulan lalu, Twitter menghadirkan emoji khusus di Twitter sebagai bagian dari perayaan atau promosi. Pengguna Twitter cukup menuliskan hashtag (tanda pagar) tertentu untuk memunculkan emoji seperti Star Wars, Dominos, dan yang paling baru adalah Coca-Cola.

Namun, ada yang berbeda dari emoji khusus Twitter ini. Sebab dalam emoji-emoji khusus dari beberapa brand atau perusahaan sebelumnya, Twitter tidak menarik biaya. Tapi di emoji Coca-Cola, pihak pemilik brand wajib membayar kepada Twitter untuk mendukung kampanye #shareacoke.

Dikutip dari laman Ubergizmo, Selasa(29/9/2015), program yang diberi nama 'hashflag' ini merupakan bagian dari upaya Twitter untuk mulai memonetisasi emoji yang penggunaannya sangat populer di Twitter. Coca-cola sendiri menjadi perusahaan pertama yang membayar pada Twitter untuk memunculkan emoji khusus sebagai bagian dari promosi.

Ross Hoffman, Senior Director of Global Brand Strategy di Twitter mengungkapkan bahwa kerjasama ini masih merupakan uji coba. Jika dinilai berhasil, maka tidak tertutup kemungkinan bahwa Twitter akan melakukan hal yang sama dengan brand-brand lain.

"Twitter ingin melakukan uji coba fitur (emoji berbayar) ini dengan Cola-Cola karena mereka adalah rekanan yang tepat. Hubungan Twitter dan Coca-Cola adalah hubungan yang sudah lama terjalin dan didasari rasa percaya. Selain itu, keduanya sangat bersemangat untuk mendapatkan pembelajaran hasil dari rencana ini," pungkas Hoffman.

Sponsor Kakap FIFA Minta Blatter Segera Mundur

Rencana Sepp Blatter untuk tetap mempertahankankan jabatannya sebagai Presiden FIFA tampaknya tidak bakal berjalan mulus. Tiga sponsor terbesar FIFA mengultimatum pria asal Swiss itu untuk lengser secepatnya.

Blatter saat ini sedang diinvestigasi Departemen Kehakiman Swiss terkait penyelewengan dana hak siar. Selain itu ia dicurigai melakukan penyuapan pada Presiden UEFA, Michel Platini.

Namun Blatter membantah semua tuduhan itu dan bersikukuh akan maju lagi dalam pemilihan Presiden FIFA yang digelar Februari mendatang. Hal inilah yang membuat pihak sponsor geram.

"Untuk kebaikan pertandingan, Coca-Cola berharap Blatter segera mundur dari jabatannya. Semakin lama dia bertahan maka semakin hancur pula reputasi FIFA," bunyi pernyataan resmi Coca-Cola seperti dilansir Daily Mail.

"Kepercayaan publik pada FIFA semakin menurun belakangan ini. Kami ingin Blatter segera mundur sehingga reformasi bisa berjalan dan kredibilitas FIFA kembali," bunyi pernyataan McDonalds menimpali.

"Kami percaya reformasi tidak akan berjalan di bawah kepemimpinan FIFA yang sekarang. Jadi kami harap demi kepentingan FIFA dan olahraga, Blatter mundur secepatnya," bunyi pernyataan resmi VISA. (Vid/Win)